BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 09 Juni 2010

JARINGAN EPITEL

Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh

dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh

permukaan tubuh.Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut

epithelium, jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium

dan jaringan epitel yang membatasi organ disebutendothelium.

Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apical (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia. Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat. Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane dasar basalis dan lamina retikularis.

Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya

melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim.

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga

macam, yaitu:

Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang

terletak di tengah.

Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat

yang terletak di dasar sel.

Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar yang

terletak di tengah

Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi

beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Epitel Pipih Selapis

Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk

pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat.

Lokasi :Epitel pipih selapis terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe

(getah bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru-

paru, ginjal, dan selaput perut.

Fungsi : Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan

sekresi.

2. Epitel Pipih Berlapis Banyak

Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun sangat rapat.

Lokasi : Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan

epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina.

Fungsi : Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.

3. Epitel Silindris Selapis

Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum).

Fungsi : Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus

dan sekresi

pitel Silindris Berlapis Banyak

Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu

lapis sel berbentuk silindria.

Lokasi : Jaringan ini terdapat pada jaringan epitelium laring, faring, trakea,

dan kelenjar ludah.

Fungsi : Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan

sebagai pelindung.

5. Epitel Kubus Selapis

Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium permukaan ovarium, lensa mata, nefron ginjal, dan kelenjar tiroid.

Fungsi :Jaringan epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi dan sebagai

pelindung.

6. Epitel Kubus Berlapis Banyak

Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis

sel yang berbentuk kubus.

Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel ovarium, permukaan

ovarium, testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada kulit.

Fungsi : Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan

absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.

Epitel Transisi

Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung.

Lokasi : Jaringan epitel transisi terdapat pada epitelium ureter, uretra,

saluran pernapasan, dan kantung kemih.

8. Epitel Kelenjar

Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis. Senyawa yang disekresikan disimpan di dalam sel dalam bentuk granula sekresi.

Kelenjar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitukelenjar

endokrindan kelenjar eksokrin.

Kelenjar endokrinmerupakan kelenjar buntu yang tidak memiliki

saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung memasuki system peredaran darah. Senyawa yang dihasilkan disebuthormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar paratiroid, dan kelenjar tiroid.

Kelenjar eksokrinmerupakan kelenjar yang sekresinya melalui saluran

khusus. Kelenjar ini berfungsi membantu metebolisme dan komunikasi. Contoh kelenjar eksokrin yang membantu metabolisme adalah kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan pancreas. Contoh kelenjar eksokrin yang berperan dalam komunikasi adlahferomon

JARINGAN IKAT

Jaringan ikatmerupakan jaringan yang paling banyak terdapat di

dalam tubuh.Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari

mesoderm(lapisan tengah embrio). Bentuk sel-sel yang menyusun jaringan

ikat memiliki berbagai fungsi, yaitu menyokong dan memperkuat jaringan lain, melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energi, membentuk struktur tubuh (tulang), dan menyusun system sirkulasi.

Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat.

Matriks

Adalah bahan dasar tempat sesuatu melekat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar. Serat-serat pengikat pada matriks mengisi rongga antar sel-sel sehingga akan membentuk jaringan. Jaringan tersebut berfungsi menopang jaringan ikat. Matriks terdiri dari beberapa jenis serat yaitu serat kolagen, serat elastin dan serat retikuler.

Serat kolagen

Memiliki sifat kuat, kelenturan yang rendah, tetapi daya renggang yang tinggi, serat kolagen tersusun dari protein kalogen. Protein ini banyak terdapat didalam tubuh yaitu sekitar 25% dari total protein. Serat ini terdapat pada tendon tulang dan kulit.

Serat elastin

Memilikio sifat kelenturan yang tinggi, tersusun dari mokopolisakarida dan protein yang disebut elastin. Elastin dikelilingi oleh gliko protein yang disebut hibrilin dan terdapat pada pembuluh darah, legamen dan selaput tulang rawan larin.

Serat retikuler

Memiliki sifat kelenturan yang rendah, ukuranya lebih tipis dari serat kolagen dan terdiri dari kolagen yang dilapisi oleh gliko protein. Serat ini berfungsi untuk mengikat suatu jaringan ikat dengan jaringan ikat lainya. Serat retikuler terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.

Sel-sel jaringan ikat

Jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis sl. Sel-sel ini terdapat pada matriks dan bertanggung jawab terhadap serat-serat maupun bahan dasar. Beberapa contoh sel jaringan ikat adalah sebagai berikut.

Fibrolas

Adalah sel jaringan ikat yang berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein. Pada jaringan ikat, sel-sel mesenkim berdiferensiasi menjadi fibrolas yang membentuk matriks.

Sel lemak

Adalah sel yang khusus untuk menyimpan lemak. Suatu jaringan ikat disebut jaringan lemak, jika terdapat sel lemak yang melimpah. Sel lemak mudah dibedakan jika sudah menimbun karena sebelumnya sel lemak menyerupai fibrolas.

Sel plasma

Sel plasma dapat ditemukan

dalam jumlah melimpah dibawah membrane epitel yang basah, misalnya pada saluran pencernaan dan pernapasan. Sel-sel ini memproduksi antibody yang khas untuk antigen (protein asing).

Makrofag

Adalah sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-ubah. Sel-sel makrofag terspesialisasi untuk fagositosis sehingga sel-sel ini giat memakan zat-zat buangan, sel-sel mati dan bakteri. Makrofag terdapat didekat pembuluh darah.

Sel tiang

Sel tiang berfungsi menghasilkan heparin dan histamine. Heparin adalah suatu antikoagulan dari polisakarida. Sedangkan histamine adalah suatu zat yang dibebaskan oleh degranulasi sel tiang sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai. Heparin berfungsi dalam pembekuan darah

Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong. Jaringan ikat terdiri

dari berbagai jenis, diantaranya sebagai berikut:

1. Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar memiliki ciri sebagian besar terdiri dari

matriks yang mengandung serat-serat kolagen, retikuler, dan elastin.

Jaringan ini terdiri dari beberapa sel, seperti makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel lemak. Jaringan ikat longgar berfungsi membungkus (menyokong) organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian jaringan lain. Jaringan ini terdapat dimesentriu m (selaput perut tempat menautkan organ-organ dalam rongga perut), di bawah epitel mukosa saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf, dan lapisan subkutan kulit.

2. Jaringan Ikat Padat

Jaringan ikat padat memiliki ciri susunan serat yang padat dan

jumlah selnya berkurang. Jaringan ini didominasi oleh serat kolagen. Di

antara serat kolagen tersebut terdapat sel fibroblas. Sifat jaringan ikat padat adalah tidak elastis. Jaringan ikat padat berfungsi menghubungkan antara organ tubuh yang satu dengan organ tubuh yang lain.

Jaringan ikat padat terdiri dari dua jenis, yaitu :

Berdasarkan kandungan senyawa matriksnya, jaringan tulang rawan

dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

Tulang rawan hialin

Tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan dan transparan. Pada

matriks tulang rawan hialin ditemukan konsentrasi serat yang memiliki daya elastisitas tinggi. Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, tetapi paling lemah di antara tulang rawan yang lain. Pada stadium embrio manusia, tulang rawan hialin merupakan rangka tubuh sementara. Sedangkan, pada orang dewasa, jaringan ini ditemukan pada tulang dada, dan saluran pernapasan.

Tulang rawan elastis

Pada matriks tulang rawan elastis ditemukan serat elastin berwarna kuning dan adanya perikondrium. Serat elastin tersebut berfungsi memberikan daya lentur dan menyokong jaringan. Tulang rawan elastis terdapat pada embrio, laring, bagian telinga luar, epiglotis, dan daun telinga.

Tulang rawan fibroblas

Pada matriks tulang rawan fibroblas ditemukan serat kolagen. Matriks pada tulang rawan fibroblas berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini merupakan jaringan tulang rawan yang paling kuat sehingga berfungsi sebagai pelindung dan penyokong jaringan. Jaringan tulang rawan fibroblas terdapat pada hubungsn antar-tulangvertebrae (tulang belakang) dan tendon.

5. Jaringan Tulang Sejati

Jaringan tulang disusun oleh sel-sel tulang yang disebutosteosit. Osteosit dibentuk dari osteoblas.Osteoblas adalah sel yang berasl dari fibroblas dan ikut serta dalam pembentukan tulang. Unit dasar tulang disebut sistem Havers. Sistem Havers tersusun dari lamella, lacuna, kanalikuli, dan saluran Havers.

LamelaLamela adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam

mineral dan serat kolagen. Garam mineral berfungsi membuat tulang menjadi keras. Serat kolagen berfungsi membuat tulang menjadi kuat.Lakuna adalah suatu ruang kecil di antara lamella yang di dalamnya mengandung osteosit.

Kanalikuli adalah saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan

mengeluarkan zat sisa.

Saluran Havers

Saluran Havers berisi pembuluh darah dan saraf. Di dalam saluran Havers terdapat saluran Volkman, yaitu saluran yang menghubungkan dua saluran Havers.

Tulang merupakan organ yang sangat keras. Senyawa penyusunnya adalah kalsium klorida (CaCl2), kalsium fosfat (Ca2PO4), magnesium klorida (MgCl2), barium klorida (BaCl2), dan barium sulfat (BaSO4). Tulang berfungsi sebagai alat gerak, penyokong tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi organ-organ yang lunak.

Perbedaan sel-sel tulang dewasa dengan tulang rawan adalah tulang dewasa sudah mengalami mineralisasi. Mineralisasi merupakan proses perubahan penyusunan materi organik menjadi materi anorganik. Mineral yang sangat tinggi konsentrasinya di dalam tulang adalah kalsium dan fosfat.

Berdasarkan strukturnya, tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tulang kompak dan tulang spongiosa. Tulang kompak adalah tulang yang tidak memiliki rongga, sedangkan tulang spongiosa (tulang spons) adalah tulang yang memiliki rongga.

6. Jaringan Darah

Jaringan darah dapat disebut sebagai jaringan ikat terspesialisasi yang dibentuk dari sel-sel bebas dan suatu matriks cair (plasma). Sel-sel darah berkembang lalu masuk ke dalam aliran darah sebagai sel-sel yang sepenuhnya telah terbentuk. Jaringan darah berfungsi membawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, dan sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri dari eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma.

Eritrosit (sel darah merah)

Eritrositberbentuk seperti lempengan bikonkaf (cekung ganda)

dengan diameter kurang lebih 8 µm. Eritrosit tidak memiliki inti sel (nukleus). Sitoplasma eritrosit mengandung protein yang disebuthemoglobin. Hemoglobin yang berikatan dengan oksigen akan membentukoksihem oglobin. Apabila kandungan oksigen suatu jaringan

tubuh lebih rendah daripada kandungan oksigen di dalam paru-paru, oksihemoglobin akan pecah sehingga oksigen dibebaskan untuk digunakan dalam proses metabolisme sel. Hemoglobin juga berperan penting untuk mengangkut karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru.

Leukosit (sel darah putih)

Leukosit memiliki sebuah nucleus dan tidak mengandung hemoglobin. Gerakan yang dilakukan leukosit adalah gerakan amuboid. Berdasarkan granula (butiran-butiran) dalam sitoplasma, leukosit terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

Granulosit, merupakan leukosit yang memiliki protein granula di dalam sitoplasmanya. Granulosit menyusun 60-70% dari keseluruhan leukosit. Granulosit terdiri dari neutrofil, eosinofil, dan basofil.

Agranulosit, merupakan leukosit yang tidak memiliki granula di dalam

sitoplasmanya. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.

Trombosit (keping darah)

Trombosit berbentuk lempengan dengan diameter 2-4 µm. Di dalam trombosit banyak terdapat granula, namun tidak terdapat nukleus. Trombosit membantu penghentian keluarnya darah akibat kerusakan pada pembuluh darah.

PlasmaBagian darah yang cair serta mengandung larutan elektrolit dan protein

disebutplasma. Protein plasma terdiri dari albumin, globulin, dan fibrinogen. Selain itu, plasma juga mengandung sejumlah bahan terlarut, seperti zat makanan, hormon, dan faktor-faktor pembeku darah.

Jaringan Limfe (Getah Bening)

Jaringan limfe terdapat padaorgan-organ seperti timus, kelenjar limfe,
tonsil, dan limpa. Jaringan limfe terdiri dari sel-sel dan serat-serat retikuler
yang menjadi rangka untuk menunjang timbunan limfosit dan makrofag. Di
bagian-bagian tubuh tertentu, limfosit cenderung berkelompok menjadi satu
dalam pemusatan yang disebutnod ulus. Nodulus dapat dijumpai dalam tonsil,
limpa, timus, serta tersebar secara luas sepanjang saluran pencernaan.

Perubahan Entalpi Reaksi

A. Tujuan
Menentukan perubahan entalpi dari reaksi natrium hidroksida dan asam klorida yang menghasilkan satu mol air sesuai dengan persamaan reaksi :

NaOH(aq) + HCI(aq) NaCl(aq) + H2O(l)


B. Alat dan Bahan

Alat : 1. Kalorimeter
2. Gelas ukur 2 buah
3. Termometer
Bahan : a. Larutan HCl 1 M
b. Larutan NaOH 1 M

C. Cara Kerja

1. Pastikan supaya alat-alat yang kita gunakan bersih terutama kalorimeter. Selain itu pastikan kalau termometer yamg kita gunakan bersih dan kering.
2. Masukkan 50 ml NaOH ke dalam gelas ukur.
3. Masukkan 50 ml HCl ke dalam gelas ukur yang lain.
4. Ukurlah temperatur NaOH dan HCl tersebut sebelum direaksikan (suhu awal).
5. Masukkan larutan HCl dan NaOH tadi kedalam kalorimeter aduk dengan pengaduk kalorimeter, kemudian ukur suhu tertingginya (suhu akhir).
6. Hitung perubahan entalpi reaksinya.





D. Hasil Pengamatan
Dari percobaan tadi didapatkan :
 Rata-rata suhu awal larutan : 290 C
 Suhu tertinggi / suhu akhir : 340 C
 HCl 50 ml 1 M = 50 ml mol = 0,05 mol
 NaOH 50 ml 1 M = 50 ml mol = 0,05 mol

Dari hasil di atas dapat dilakukan perhitungan

 Diket : m = 50ml + 50 ml = 100 ml
c = 4,2 joule/g0C
t = 340 – 290 = 50 C
 Ditanya : perubahan entalpi ( H)
 Jawab :
Q = m . c . t t
= 100 ml .4,2 j/g0C . 50C
= 2100 J
= 2,1 KJ
2,1 KJ tersebut untuk 0,05 mol NaOH dan HCl
Kalau untuk 1 mol = 2,1 = 42 kj/ mol
0,05
Karena reaksi tersebut eksoterm maka H = -42KJ / mol


E. Kesimpulan

I. Reaksi termokimianya :
NaOH(aq) + HCI(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
II. Untuk satu mol reaksi di atas didapatkan H = - 42 kj/mol
III. karena melepas kalor maka termasuk reaksi eksoterm ( terjadi kenaikan suhu dan kalor berpindah dari sistem ke lingkungan ).